Sabtu, 01 Oktober 2011

Beberapa Keunikan Kita Kalak Karo

1. Bertani Sebagian besar orang Karo adalah petani alamiah. Hasil pertanian Taneh Karo mengisi kebutuhan sayuran dan buah Masyarakat Sumatera Utara, Pulau Sumatera, Jakarta, Bandung bahkan Malaysia dan Singapura. Beberapa produk terkenal dari Taneh Karo adalah: Jeruk Brastagi/Medan, Markisah Brastagi, Biwa Karo, Kopi Karo, Pisang Barangan Medan dan lain-lain.

2. Kedai kopi Kedai Kopi merupakan ‘rumah diskusi’ bagi orang Karo. Di kedai kopi biasanya diadakan tukar informasi mengenai perkembangan, khususnya pertanian, politik dan pendidikan.

3. Catur Karo
Setiap Kedai Kopi Karo pasti ada meja catur. Selain catur internasional dikenal juga Catur Karo (Sator Karo). Beberapa varian Catur Karo:
1. Dua Menteri vs 3 Benteng + 3 pion
2. Meja penuh
3. ‘Perang Kuno’, disini ada kuda yang biasanya ditandai dengan ikat, kuda ini sama
sekali tidak boleh dimakan dan dinamai dengan ‘kuda keramat’.
Banyak pecatur tangguh Indonesia dari Karo, diantaranya: Merlep Purba, Monang Sinulingga, MN, GM Cerdas Barus, MI Nasib Ginting, Maksum Firdaus, MF, Tuti Rahayu Sinuhaji, MFW, Masa Sitepu, MN dll.

4.Bernyanyi Orang Karo termasuk suka bernyanyi dan biasanya diiringi dengan kulcapi (alat music tradisional Karo) atau dengan gitar. Pabrik gitar terbesar di Asia Tenggara pernah ada di Brastagi

5. Kerja Tahun Ini adalah pesta yang diadakan tiap-tiap tahun. Ini adalah bentuksilaturahmi antara Keluarga Karo yang berjauhan tempat tinggal. Merdang Merdem ini diadakan selama tujuh hari. Menu utama disini adalah daging sapi, salah satunya adalah trites (pagit-pagit). Setiap pesta Merdang Merdem diiringi dengan acara perkolong-kolong yaitu tarian yang dipimpin oleh perkolong-kolong laki-laki dan perkolong-kolong perempuan.

lagu Kalak Karo yang melegenda

Beberapa lagu batak karo yang Melegenda
Taneh Karo Simalem (Lagu Kebangsaan)
Erkata Bedil (Bukan dari Tapanuli)
Piso Surit (Bukan dari Aceh)
Bulung Erdeso (Penghormatan terhadap Mereka yang tewas di medan perang)
Family Taxi (Kisah Alat Transportasi Jaman Dahulu)
O Turang (Soundtrack film ‘Oh Turang’)
Maba Kampil (Lagu pernikahan)
Simalungun Rayat (Pemberkatan)
Si Kacang Koro
Mejuah – Juah
Bunga Rampe
Gerdang Gerdungen
Lasam – Lasam
Pinta – Pinta
Sarudung Erdoah – Doah
Bulanna Simacem – Macem
Ngepkep Ate Jadi
Ngelajang Bana
Rasamken Kekelengen
Ngulihi Ate Ngena
Mbiring Manggis

Alat Musik Karo Tradisional

Beberapa diantara Alat Musik Tanah karo
1. Kulcapi
2. Surdam
3. Balobat
4. Keteng – Keteng
5. Gendang Indung
6. Gendang Anak
7. Dan lainnya

Tokoh Orang karo

Sebagian besar Tokoh Dari Tanah karo

Penemu
1. Guru Patimpus Sembiring Pelawi, Pendiri Kota Medan

Veteran Perang
1. Letjen Djamin Ginting, Pangdam BB, Pendiri Golkar, Dubes RI di Kanada
2. Mayor Selamat Ginting, Panglima Halilintar
3. Mayor Payung Bangun, Panglima Harimau Liar
4. Brigjend Ulung Sitepu, Gubernur Sumatera Utara, Namanya harus dibersihkan.
5. Brigjend Nelang Sembiring, Kapoldasu, Pendiri banyak SMA di Taneh Karo
6. Kolonel Tampak Sebayang, Walikota Binjai, Bupati Karo
7. Letkol Rakutta Brahmana, Bupati Karo, Walikota Siantar dan Tebing Tinggi
8. Letkol Koran Karo-Karo, Pengusaha dan Anggota DPR RI
9. Letkol Ngumban Surbakti, Pejuang Kemerdekaan RI
10. Letkol AR. Surbakti, Pengarang Buku ‘Perang Kemerdekaan’
11. Mayor Matang Sitepu, Bupati Karo

Menteri, Asmen, Dirjen dan Direktur
1. Malem Sambat Kaban, Menteri Pertanian, Ketua Partai PBB
2. Tifatul Sembiring, Menteri Infokom, Ketua Partai PKS
3. Prof. Firman Tambun, Asisten IV Menko Ekuin
4. Atar Sibero, Dirjen PUOD
5. Mayjend Roni Sikap Sinuraya, Dirjen Imigrasi
6. Simon F. Sembiring, Dirjen Pertambangan, Mineral dan Gas Bumi
7. Kapiten Ketaren, Hakim Agung
8. Prof. Rehngena Purba, Hakim Agung
9. MS. Sembiring, Direktur Perdagangan Bursa Efek Jakarta (BEJ)
10. Juda Sitepu, Direktur Teknik Kereta Api Indonesia (KAI)
11. Soedarti Surbakti, Direktur Badan Pusat Statistik (BPS)
12. Dan Lainnya

Jenderal
1. Letjend Djamin Ginting, Pangdam Sumatera, Pendiri Golkar, Dubes RI di Kanada
2. Letjend Arifin Tarigan, Komandan Pussenif Bandung, Komandan Seskoad
3. Letjen Amir Sembiring, Pangdam Papua, Asop KSAD
4. Mayjend Roni Sikap Sinuraya, Dirjen Imigrasi
5. Mayjend Raja Kami Sembiring, Pangdam Papua, Anggota DPR RI
6. Laksma Neken Tarigan, Mahmil Agung, Anggota DPR RI
7. Laksma Cokong Tarigan Sibero, Anggota DPR RI
8. Marsma John Dallas Sembiring,
9. Marsma Arie H. Sembiring, Danlantamal I Belawan
10. Brigjend Ulung Sitepu, Gubernur Sumatera Utara, Namanya harus dibersihkan.
11. Brigjend Nelang Sembiring, Kapoldasu, Pendiri banyak SMA di Taneh Karo
12. Brigjen Selamat Ginting, Kstaf Pangdam Siliwangi
13. Brigjend Djadiate Ginting, Komandan Pussenif Bandung
14. Brigjend Gelora Tarigan,
15. Brigjend Bakli T. Tarigan,
16. Brigjend Idaman Ginting, Komandan CPM Bali
17. Brigjend SK Ginting Munthe, Kasdam Patimura
18. Brigjend Bakty Tarigan, Direktur Pendidikan Sesko
19. Brigjend Osaka Sembiring Meliala, Kasdam Papua
20. Marsda Mburak Ginting, Aslog Kasum TNI
21. Laksda Dalam Sinuraya, Anggota DPR RI
22. Brigjend (Pol) Doni Ginting,
23. Brigjend (Pol) Seh Tarigan,
24. Brigjend (Pol) Raziman Tarigan, Wakapolda Metro Jaya
25. Kombes (Pol) Sadar Sebayang,
26. Kombes (Pol) Budiman Perangin-angin,
27. Kombes (Pol) Darman Sinuraya,
28. Kombes (Pol) Arman Depari, Direktur Narkoba Polri
29. Kombes (Pol) Musa Ginting, Direktur Reskrim Polda NTT
30. Dan Lainnya

Pendidikan
1. Prof. AT. Barus, Ahli Nuklir Pertama Indonesia, Dosen USU
2. Prof. Masri Singarimbun, Pendiri KB, Guru Besar UGM, Antropholog
3. Prof. Henry Guntur Tarigan, Guru Besar UPI Bandung, Budayawan
4. Prof. Payung Bangun, Guru Besar UKI Jakarta, Antropholog
5. Prof. Meneth Ginting, Guru Besar USU, Pakar Pertanian
6. Prof. Naik Sinukaban, Guru Besar IPB, Pakar Pertanian
7. Prof. Ramlan Surbakti, Guru Besar Unair, Wakil Ketua KPU
8. Prof. Adrianus Meliala, Guru Besar UI, Pakar Kriminolog Indonesia
9. Mestika Pincawan, Psikolog Terkenal di Jakarta
10. Dan Lainnya

Sains
1. Prof. K. Sembiring, Guru Besar ITB
2. Dan lainnya

Teknik
1. Prof. AT. Barus, Ahli Nuklir Pertama Indonesia, Guru Besar USU
2. Prof. I Sinisuka, Guru Besar ITB
3. Victor Ginting, Ph.D, Dosen Universitas Top Amerika Serikat
4. Dan lainnya

Politik
1. Thomas Sinuraya, Tokoh Elit Politik Indonesia di Benua Eropa
2. Djamin Ginting, Pendiri Gakari Cikal Bakal Golkar
3. Selamat Ginting, Tokoh Penting PNI Marhaenis, Anak Angkat Presiden Sukarno
4. Simpang Ginting, Tokoh Penting PNI Marhaenis, Anak Angkat Presiden Sukarno
5. Nerus Ginting Suka, Calon Wakil Presiden RI
6. Thomas Sitepu, Singa Podium 66, Tokoh Penting Golkar, Anggota DPRD Jawa Barat
7. Prof. Ramlan Surbakti, Ketua KPU, Guru Besar Airlangga
8. Sutradara Ginting, Sekjen PDIP, Anggota DPR RI
9. Ketua Partai Katolik Indonesia
10. Ferianta Tarigan, Ketua Partai PDS Jakarta
11. Garda Sembiring, Tokoh Penting PRD
12. Dan lainnya

Hukum
1. Prof. Adrianus Meliala, Pakar Kriminolog Indonesia, Guru Besar UI
2. Purnama Ginting Munthe, Kejatisu
3. Kepala Kejaksaan lainnya
4. Dan lainnya

Ekonomi Akuntansi
1. Prof. Jonathan Sembiring, Guru Besar USU
2. Dan lainnya

Kedokteran
1. dr. Santoso Karo-Karo, ahli Jantung
2. dr. Jaman Kaban, Psikiater
3. Dan lainnya

Pertanian
1. Prof. Meneth Ginting, Guru Besar USU, Pakar Pertanian
2. Prof. Naik Sinukaban, Guru Besar IPB, Pakar Pertanian
3. Dan lainnya

Sejarah
1. Prof. Masri Singarimbun, Pendiri KB, Guru Besar UGM, Antropholog
2. Prof. Payung Bangun, Guru Besar UKI Jakarta, Antropholog
3. Juara Ginting, Ph.D, Antropholog
4. Dan lainnya

Psikologi
1. Mestika Pincawan, Psikolog Terkenal di Jakarta
2. Loreta Karo Sekali, Ph.D
3. Dan lainnya

Bahasa dan Sastra
1. Djaga Depari, Komponis dan Pencipta Lagu
2. Amir Hamzah Peranginangin, Pujangga 45
3. Prof. Henry Guntur Tarigan, Guru Besar UPI Bandung, Budayawan
4. Ita Sembiring, Pengarang
5. Dan lainnya

Agama
1. Megit Brahmana, Pendeta Hindu
2. Pdt. Kryuft, Evangelist GBKP
3. Pdt. Neuman, Evangelist GBKP
4. Pdt. Joustra, Evangeilst GBKP
5. Pdt. Mindawati Peranginangin, Ph.D, Pendeta GBKP, Tokoh Kristen Asia
6. Pdt. EP. Ginting, Ketua PGI
7. Pdt. Jadiaman Perangin-angin, Moderamen GBKP
8. Pdt. Imanuel Munthe, Gereja Kemenangan Iman
9. Pdm. Advent Bangun, Gereja Tiberias
10. Dan lainnya

Olahraga
1. Merlep Purba, Pecatur Indonesia, Pertahanan Hindia Belanda?
2. Monang Sinulingga, MN, Pecator Top Indonesia
3. GM Cerdas Barus, Pecatur Terbaik Indonesia
4. Nasib Ginting, MI, Pecatur Top Indonesia
5. Masa Sitepu, MN, Pecatur Nasional
6. Maksum Firdaus Sembiring, MF, Pecatur Nasional
7. Sri Rahayu Sinuhaji, MFW, Pecatur Nasional
8. Iwan Karo-Karo, Pemain Sepak Bola Nasional
9. Dan Lainnya

Seniman
1. Tarigan, Sutradara
2. Joey Bangun, Sutradara
3. El Manik, Aktor Top
4. Sakurta Ginting, Aktor
5. Reynold Surbakti, Aktor Top
6. Ramona Purba, Penyanyi Pop
7. Tio Fanta Pinem, Penyanyi Pop
8. Santa Hoki Ginting, Penyanyi Pop
9. Bams Bukit, Penyanyi Top
10. Dan Lainnya

Sifat Orang Karo

Sifat yang Biasa dimiliki Orang Karo

Jujur Orang Karo umumnya tinggal di kampung. Mereka hidup dengan kekeluargaan dan kebersamaan yang tinggi di lingkungan tradisional tersebut. Oleh karena itu segala hal seperti memberi dan menerima dilakukan secara wajar tanpa ada kecurangan. Biasanya jika diketahui ada yang berbuat curang maka akan mendapat hukuman yang berat dari masyarakat.

Tegas Orang Karo memiliki sifat tegas, cepat berpikir, dan cepat bertindak. Mereka tidak begitu lembut menghadapi suatu masalah, apalagi masalah yang dianggap prinsipil, meski sebenarnya dapat memberi risiko bagi diri sendiri ataupun keluarganya.

Berani
Sejak kecil seorang Karo diajar oleh orang tuanya atau neneknya bahwa setiap manusia sederajat, tidak ada yang lebih istimewa tidak ada yang lebih hina. Yang berbeda hanyalah suratan tangan dan takdirnya. Mungkin hal ini lah yang menyebabkan seorang Karo tidak pernah ragu untuk berbuat atau pergi ke mana pun. Mereka berani karena benar dan mengaku salah jika memang melakukannya.
Keberanian ini juga ditunjukkan ketika berkecamuk perang antara kerajaan Deli dan kerajaan Aceh pada abad XVII dan juga perjuangan melawan penjajahan Belanda.

  • Percaya Diri Umumnya orang Karo percaya pada kekuatannya sendiri. Mereka jarang menggantungkan nasib pada orang lain.

    Sifat Tahu Malu
     Sifat pemalu dimiliki dengan kuat oleh orang Karo, terutama rasa malu kalau menggantungkan diri pada orang lain dan juga kalau harga diri dan nama baik keluarga sudah tercoreng. 

    • Tidak Serakah Secara umum orang Karo tidak serakah atau tamak. Mereka memang mendambakan hidup sejahtera namun bukan melalu cara serakah. Mereka gigih mempertahankan sesuatu kalau memang itu adalah haknya.

      • Mudah Tersinggung dan Pendendam Kebanyakan orang Karo cepat tersinggung jika dirinya atau keluarganya dikata-katai secara negatif oleh orang lain, baik secara terbuka maupun terselubung. Kalau sudah tersinggung orang tersebut segera menjumpai orang yang menghinanya dan menyelesaikan dengan segera. Kalau tidak maka akan berlarut menjadi dendam. Biasanya dendam itu ingin dilunasi dengan cara yang kurang pertimbangan rasional.
        Untuk menghindari penyelesaian secara irasional, biasanya ada pihak ketiga yang berusaha mendamaikan secara adat.




Kegiatan Budaya Karo

  • Merdang merdem = "kerja tahun" yang disertai "Gendang guro-guro aron".
  • Mahpah = "kerja tahun" yang disertai "Gendang guro-guro aron".
  • Mengket Rumah Mbaru - Pesta memasuki rumah (adat - ibadat) baru.
  • Mbesur-mbesuri - "Ngerires" - membuat lemang waktu padi mulai bunting.
  • Ndilo Udan - memanggil hujan.
  • Rebu-rebu - mirip pesta "kerja tahun".
  • Ngumbung - hari jeda "aron" (kumpulan pekerja di desa).
  • Erpangir Ku Lau - penyucian diri (untuk membuang sial).
  • Raleng Tendi - "Ngicik Tendi" = memanggil jiwa setelah seseorang kurang tenang karena terkejut secara suatu kejadian yang tidak disangka-sangka.
  • Motong Rambai - Pesta kecil keluarga - handai taulan untuk memanggkas habis rambut bayi (balita) yang terjalin dan tidak rapi.
  • Ngaloken Cincin Upah Tendi - Upacara keluarga pemberian cincin permintaan dari keponakan (dari Mama ke Bere-bere atau dari Bibi ke Permain).
  • Ngaloken Rawit - Upacara keluarga pemberian pisau (tumbuk lada) atau belati atau celurit kecil yang berupa permintaan dari keponakan (dari Mama ke Bere-bere) - keponakan laki-laki.

Tari tradisional Batak Karo

Suku Batak Karo mempunyai beberapa tari tradisional, di antaranya:

Aksara Batak karo

Aksara Karo ini adalah aksara kuno yang dipergunakan oleh masyarakat Karo, akan tetapi pada saat ini penggunaannya sangat terbatas sekali bahkan hampir tidak pernah digunakan lagi.guna melengkapi cara penulisan perlu dilengkapi dengan anak huruf seperti o= ke

Tutur siwaluh

Tutur siwaluh adalah konsep kekerabatan masyarakat Karo, yang berhubungan dengan penuturan, yaitu terdiri dari delapan golongan:
  1. puang kalimbubu
  2. kalimbubu
  3. senina
  4. sembuyak
  5. senina sipemeren
  6. senina sepengalon/sedalanen
  7. anak beru
  8. anak beru menteri
Dalam pelaksanaan upacara adat, tutur siwaluh ini masih dapat dibagi lagi dalam kelompok-kelompok lebih khusus sesuai dengan keperluan dalam pelaksanaan upacara yang dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:
  1. Puang kalimbubu adalah kalimbubu dari kalimbubu seseorang
  2. Kalimbubu adalah kelompok pemberi isteri kepada keluarga tertentu, kalimbubu ini dapat dikelompokkan lagi menjadi:
    • Kalimbubu bena-bena atau kalimbubu tua, yaitu kelompok pemberiisteri kepada kelompok tertentu yang dianggap sebagai kelompok pemberi isteri adal dari keluarga tersebut. Misalnya A bermerga Sembiring bere-bere Tarigan, maka Tarigan adalah kalimbubu Si A. Jika A mempunyai anak, maka merga Tarigan adalah kalimbubu bena-bena/kalimbubu tua dari anak A. Jadi kalimbubu bena-bena atau kalimbubu tua adalah kalimbubu dari ayah kandung.
    • Kalimbubu simada dareh adalah berasal dari ibu kandung seseorang. Kalimbubu simada dareh adalah saudara laki-laki dari ibu kandung seseorang. Disebut kalimbubu simada dareh karena merekalah yang dianggap mempunyai darah, karena dianggap darah merekalah yang terdapat dalam diri keponakannya.
    • Kalimbubu iperdemui, berarti kalimbubu yang dijadikan kalimbubu oleh karena seseorang mengawini putri dari satu keluarga untuk pertama kalinya. Jadi seseorang itu menjadi kalimbubu adalah berdasarkan perkawinan.
  3. Senina, yaitu mereka yang bersadara karena mempunyai merga dan submerga yang sama.
  4. Sembuyak, secara harfiah se artinya satu dan mbuyak artinya kandungan, jadi artinya adalah orang-orang yang lahir dari kandungan atau rahim yang sama. Namun dalam masyarakat Karo istilah ini digunakan untuk senina yang berlainan submerga juga, dalam bahasa Karo disebut sindauh ipedeher (yang jauh menjadi dekat).
  5. Sipemeren, yaitu orang-orang yang ibu-ibu mereka bersaudara kandung. Bagian ini didukung lagi oleh pihak siparibanen, yaitu orang-orang yang mempunyai isteri yang bersaudara.
  6. Senina Sepengalon atau Sendalanen, yaitu orang yang bersaudara karena mempunyai anak-anak yang memperisteri dari beru yang sama.
  7. Anak beru, berarti pihak yang mengambil isteri dari suatu keluarga tertentu untuk diperistri. Anak beru dapat terjadi secara langsung karena mengawini wanita keluarga tertentu, dan secara tidak langsung melalui perantaraan orang lain, seperti anak beru menteri dan anak beru singikuri.Anak beru ini terdiri lagi atas:
    • anak beru tua, adalah anak beru dalam satu keluarga turun temurun. Paling tidak tiga generasi telah mengambil isteri dari keluarga tertentu (kalimbubunya). Anak beru tua adalah anak beru yang utama, karena tanpa kehadirannya dalam suatu upacara adat yang dibuat oleh pihak kalimbubunya, maka upacara tersebut tidak dapat dimulai. Anak beru tua juga berfungsi sebagai anak beru singerana (sebagai pembicara), karena fungsinya dalam upacara adat sebagai pembicara dan pemimpin keluarga dalam keluarga kalimbubu dalam konteks upacara adat.
    • Anak beru cekoh baka tutup, yaitu anak beru yang secara langsung dapat mengetahui segala sesuatu di dalam keluarga kalimbubunya. Anak beru sekoh baka tutup adalah anak saudara perempuan dari seorang kepala keluarga. Misalnya Si A seorang laki-laki, mempunyai saudara perempuan Si B, maka anak Si B adalah anak beru cekoh baka tutup dari Si A. Dalam panggilan sehari-hari anak beru disebut juga bere-bere mama.
  8. Anak beru menteri, yaitu anak berunya anak beru. Asal kata menteri adalah dari kata minteri yang berarti meluruskan. Jadi anak beru minteri mempunyai pengertian yang lebih luas sebagai petunjuk, mengawasi serta membantu tugas kalimbubunya dalam suatu kewajiban dalam upacara adat. Ada pula yang disebut anak beru singkuri, yaitu anak berunya anak beru menteri. Anak beru ini mempersiapkan hidangan dalam konteks upacara adat.

Rakut sitelu

Rakut sitelu
Hal lain yang penting dalam susunan masyarakat Karo adalah rakut sitelu atau daliken sitelu (artinya secara metaforik adalah tungku nan tiga), yang berarti ikatan yang tiga. Arti rakut sitelu tersebut adalah sangkep nggeluh (kelengkapan hidup) bagi orang Karo. Kelengkapan yang dimaksud adalah lembaga sosial yang terdapat dalam masyarakat Karo yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu:
  1. kalimbubu
  2. anak beru
  3. senina
Kalimbubu dapat didefinisikan sebagai keluarga pemberi isteri, anak beru keluarga yang mengambil atau menerima isteri, dan senina keluarga satu galur keturunan merga atau keluarga inti.

Suku karo

Suku Karo memiliki sistem kemasyarakatan atau adat yang dikenal dengan nama merga silima, tutur siwaluh, dan rakut sitelu. Merga disebut untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan yang disebut beru. Merga atau beru ini disandang di belakang nama seseorang. Merga dalam masyarakat Karo terdiri dari lima kelompok, yang disebut dengan merga silima. Kelima merga tersebut adalah:
  1. Karo-karo : Barus, Bukit, Gurusinga, Kaban, Kacaribu dll (Jumlah = 18)
  2. Tarigan : Bondong, Ganagana, Gerneng, Purba, Sibero dll (Jumlah = 13)
  3. Ginting: Munthe, Saragih, Suka, Ajartambun, Jadibata dll (Jumlah = 16)
  4. Sembiring: Sembiring si banci makan biang (sembiring yang dapat makan Anjing): Keloko, Sinulaki, Kembaren, Sinupayung (Jumlah = 4); Sembiring simantangken Biang (sembiring yang tidak boleh makan Anjing): Brahmana, Depari, Meliala, Pelawi dll (Jumlah = 15)
  5. Perangin-angin: Bangun, Kacinambun, Perbesi,Sebayang dll (Jumlah = 18)
Total semua submerga adalah = 84
Kelima merga ini masih mempunyai submerga masing-masing. Setiap orang Karo mempunyai salah satu dari merga tersebut. Merga diperoleh secara otomatis dari ayah. Merga ayah juga merga anak. Orang yang mempunyai merga atau beru yang sama, dianggap bersaudara dalam arti mempunyai nenek moyang yang sama. Kalau laki-laki bermarga sama, maka mereka disebut (b)ersenina, demikian juga antara perempuan dengan perempuan yang mempunyai beru sama, maka mereka disebut juga (b)ersenina. Namun antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bermerga sama, mereka disebut erturang, sehingga dilarang melakukan perkawinan, kecuali pada merga Sembiring dan Peranginangin ada yang dapat menikah di antara mereka.

Wilayah Pengaruh Suku Karo

Sering terjadi kekeliruan dalam percakapan sehari-hari di masyarakat bahwa Taneh Karo diidentikkan dengan Kabupaten Karo. Padahal, Taneh Karo jauh lebih luas daripada Kabupaten Karo karena meliputi:

Kabupaten Karo
terletak di dataran tinggi Tanah Karo. Kota yang terkenal dengan di wilayah ini adalah Brastagi dan Kabanjahe. Brastagi merupakan salah satu kota turis di Sumatera Utara yang sangat terkenal dengan produk pertaniannya yang unggul. Salah satunya adalah buah jeruk dan produk minuman yang terkenal yaitu sebagai penghasil Markisa Jus yang terkenal hingga seluruh nusantara. Mayoritas suku Karo bermukim di daerah pegunungan ini, tepatnya di daerah Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak yang sering disebut sebagai atau "Taneh Karo Simalem". Banyak keunikan-keunikan terdapat pada masyarakat Karo, baik dari geografis, alam, maupun bentuk masakan. Masakan Karo, salah satu yang unik adalah disebut trites.Trites ini disajikan pada saat pesta budaya, seperti pesta pernikahan, pesta memasuki rumah baru, dan pesta tahunan yang dinamakan -kerja tahun-. Trites ini bahannya diambil dari isilambung sapi/kerbau, yang belum dikeluarkan sebagai kotoran.Bahan inilah yang diolah sedemikian rupa dicampur dengan bahan rempah-rempah sehingga aroma tajam pada isi lambung berkurang dan dapat dinikmati. Masakan ini merupakan makanan favorit yang suguhan pertama diberikan kepada yang dihormati.

Kota Medan

Pendiri kota Medan adalah seorang putra Karo yaitu Guru Patimpus Sembiring Pelawi.

Kota Binjai

Kota Binjai merupakan daerah yang memiliki interaksi paling kuat dengan kota Medan disebabkan oleh jaraknya yang relatif sangat dekat dari kota Medan sebagai Ibu kota provinsi Sumatera Utara.

Kabupaten Dairi

Wilayah kabupaten Dairi pada umumnya sangat subur dengan kemakmuran masyarakatnya melalui perkebunan kopinya yang sangat berkualitas. Sebagian kabupaten Dairi yang merupakan Taneh Karo:
  • Kecamatan Taneh Pinem
  • Kecamatan Tiga Lingga
  • Kecamatan Gunung Sitember

Kabupaten Aceh Tenggara

Taneh Karo di kabupaten Aceh Tenggara meliputi:
  • Kecamatan Lau Sigala-gala (Desa Lau Deski, Lau Perbunga, Lau Kinga)
  • Kecamatan Simpang Simadam

Suku karo

Suku Karo adalah suku yang mendiami Dataran Tinggi Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Nama suku ini dijadikan menjadi salah satu nama kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Kabupaten Karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas...
Warna merah biasanya di gunakan Untuk acara kemeriahan seperti Adat pernikahan dan Baju warna Hitam Biasanya digunakan Di acara kemalangan.........