Sabtu, 01 Oktober 2011

Sifat Orang Karo

Sifat yang Biasa dimiliki Orang Karo

Jujur Orang Karo umumnya tinggal di kampung. Mereka hidup dengan kekeluargaan dan kebersamaan yang tinggi di lingkungan tradisional tersebut. Oleh karena itu segala hal seperti memberi dan menerima dilakukan secara wajar tanpa ada kecurangan. Biasanya jika diketahui ada yang berbuat curang maka akan mendapat hukuman yang berat dari masyarakat.

Tegas Orang Karo memiliki sifat tegas, cepat berpikir, dan cepat bertindak. Mereka tidak begitu lembut menghadapi suatu masalah, apalagi masalah yang dianggap prinsipil, meski sebenarnya dapat memberi risiko bagi diri sendiri ataupun keluarganya.

Berani
Sejak kecil seorang Karo diajar oleh orang tuanya atau neneknya bahwa setiap manusia sederajat, tidak ada yang lebih istimewa tidak ada yang lebih hina. Yang berbeda hanyalah suratan tangan dan takdirnya. Mungkin hal ini lah yang menyebabkan seorang Karo tidak pernah ragu untuk berbuat atau pergi ke mana pun. Mereka berani karena benar dan mengaku salah jika memang melakukannya.
Keberanian ini juga ditunjukkan ketika berkecamuk perang antara kerajaan Deli dan kerajaan Aceh pada abad XVII dan juga perjuangan melawan penjajahan Belanda.

  • Percaya Diri Umumnya orang Karo percaya pada kekuatannya sendiri. Mereka jarang menggantungkan nasib pada orang lain.

    Sifat Tahu Malu
     Sifat pemalu dimiliki dengan kuat oleh orang Karo, terutama rasa malu kalau menggantungkan diri pada orang lain dan juga kalau harga diri dan nama baik keluarga sudah tercoreng. 

    • Tidak Serakah Secara umum orang Karo tidak serakah atau tamak. Mereka memang mendambakan hidup sejahtera namun bukan melalu cara serakah. Mereka gigih mempertahankan sesuatu kalau memang itu adalah haknya.

      • Mudah Tersinggung dan Pendendam Kebanyakan orang Karo cepat tersinggung jika dirinya atau keluarganya dikata-katai secara negatif oleh orang lain, baik secara terbuka maupun terselubung. Kalau sudah tersinggung orang tersebut segera menjumpai orang yang menghinanya dan menyelesaikan dengan segera. Kalau tidak maka akan berlarut menjadi dendam. Biasanya dendam itu ingin dilunasi dengan cara yang kurang pertimbangan rasional.
        Untuk menghindari penyelesaian secara irasional, biasanya ada pihak ketiga yang berusaha mendamaikan secara adat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar